24 Okt 2015

BUDAYA AIR DALAM KEKAISARAN ISLAM

Sementara kita menjalani bulan puasa sekali lagi, kehausan selalu ada didalam benak meskipun kita tidak menyebutnya secara verbal. Ketika berbuka puasa sebelum salat malam, selain berbagai jenis jus diatas meja, air putih masih tetap tak tergantikan. Berbicara tentang air dalam bulan ramadhan cukup penting fungsinya dalam muncul dan berkembangnya sebuah peradaban hebat. Saya ingin menonjolkan perkara ini dengan merujuk beberapa aspek dalam sejarah secara singkat.

Hal lain yang perlu juga dipertimbangkan adalah air tidak hanya sangat berfungsi dan bermakna dalam peradaban Islam tapi juga bernilai secara sejajar dengan menganggapnya hal yang keramat dan suci dalam agama dan budaya lain. Dalam perspektif ini kita menyaksikan koneksi yang sangat kuat antara air dan kesucian hidup masyarakat. Misalnya, ketika Kerajaan Turki Saljuki memasuki Anatolia pada tahun 1071, Anatolia dikenal sebagai tempat yang menaungi banyak struktur dan investasi peradaban air dalam bentuk air pancur, pemandian umum, pelindung sungai dan danau dan lainnya, yang menyatukan pemahaman tentang pentingnya air baik dalam Islam maupun dalam peradaban Roma Barat dan Yunani. Kemudian, pada periode Turki Usmani, pemahaman ini berlanjut dengan pendekatan yang sama, mensintesiskan kedua pengertian Barat dan Islam yang dimaterialisasikan di setiap sudut kota dengan sangat konkrit melalui contoh-contoh yang terlihat dalam bentuk pemandian umum, air pancur, dan lain-lain.

Turki Usmani  menjuluki Islam bagaikan sebuah ‘peradaban air’, selain aspek dan karakteristik lainnya. Alasan mengapa Turki Usmani mempertimbangkan air sebagai fenomean dominan tidak hanya berhubungan dengan kebutuhan meterial dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim tapi juga sebagai sesuatu media yang unik yang dibutuhkan untuk menghadap pencipta lima kali sehari.

Struktur arsitektur tidak hanya berfungsi sebagai penghubung air dari satu sumber ke tempat lainnya, tapi juga secara signifikan dipertimbangkan sebagai contoh unik meliputi nilai artistik dan estetik dalam ukiran, kaligraphi dan rancangan. Air mancur dan pemandian umum yang dibangun di halaman-halaman dan sudut jalan-jalan utama di kota-kota kosmopolitan Turki. Bangunan-bangunan, khusunya bangunan air mancur ini dibuat dengan status wakaf yang kemudian bernama sesuai dengan nama pemberi wakaf. Hingga hari ini air mancur ini masih dapat memenuhi kebutuhan pendatang.  Beberapa contoh dari ratusan bangunan yang ada dapat disaksikan di Istanbul adalah air mancur bernama ‘Ahmet III’ yang terletak di kawasan Sultanahmet tepatnya digerbang masuk Istana Topkapı dan di Üsküdar. Dapat juga diamati contoh-contoh lain peradaban air di kawasan-kawasan perkampungan seperti pemancurdijalan utama antara satu desa dengan desa lainnya, atau kawasan pegunungan. Sebagai tambahan, air juga pernah berfungis sebagai penyembuh penyakit di Edirne, yang pada suatu waktu menjadi ibu kota Turki Usmani. Setelah keterangan singkat tentang peradaban air di Anatolia, kita juga bisa berbagi narasi dari sejarah Aceh yang terhubung dengan Turki Usmani dalam beberapa aspek.

Air dalam sejarah Aceh 

Wilayah Aceh merefleksikan perspektif yang sama dimana pembangunan kota berada di mulut sungai-sungai atau di tepi-tepi sungai di seluruh Aceh. Sungai-sungai ini terhubung dengan kawasan pedalaman yang kaya akan berbagai produk-produk pertanian dengan jalan-jalan yang lebih besar mengarah ke Selat Melaka dan Samudra Hindia. Bahkan sekarang, gambaran ini sangat unik untuk disaksikan di Banda Aceh, Daya (Lamno), Lamuri, Trumon, dan Singkel. Sungai-sungai ini secara signifikan berfungsi tidak hanya sebagai aliran air tapi juga digunakan untuk kehidupan sehari-hari selayaknya sebuah masyarakat. Ada contoh-contoh unik dalam sejarah Aceh yang memperlihatkan prioritas air sebagaimana terekam dalam sejarah Kesultanan Aceh Darussalam.

Ada definisi-definis yang sangat penting yang berkaitan dengan pusat Istana dan lingkungannya, yaitu pada masa Sultan Iskandar Muda dan Sultan Iskandar Tsani sebagaimana tercatat dalam Bustan’us Salatin yang mencerahkan era negeri Aceh. Nama-nama seperti “Krueng Daroy (Dar’ul Isjki)”, “Dar’ud Dunya”, “Taman Ghairah”, “Gunongan”, “Mandi Safar” adalan elemen konkrit yang merupakan konsep budaya dan peradaban air di Banda Aceh selama masa itu. Khusunya Mandi Safar sempat disaksikan oleh tidak hanya sultan dan kalangan kerajaan tapi juga pendatang asing seperti Houtman dan Thomas Best pada akhir abad 16 dan permulaan abad ke-17.

Misalnya, sebagaimana disebutkan ada kalimat ‘air penyembuh’ dalam Bustan’us Salatin. Sebagai tambahan, menara pertama Gunongan dikelilingi oleh air yang berfungsi tidak hanya sebagai area hiburan tapi juga lebih pada mendalami cinta suci (Isyki Musyahadah) yang dapat dikatakan seperti pengasingan diri. Menara ini dengan jelas mencerminkan hubungan air degan kesucian dan ideologi sufi.

Jika tidak mampu menjangkau Bustan’us Salatin, semua poin-poin ini dapat dicermati dalam buku Dr. Kamal A Arif “Banda Aceh: Ragam Citra Kota: Interpretasi Sejarah, Memori Kolektif dan Arketipe Arsitekturnya”. Misalnya, pada halaman 18 “Dalam pandangan Islam, air adalah perlambang kesucian (thaharah). Syarat sah shalat adalah dengan terlebih dahulu berwudhu menggunakan air bersih. Menurut catatan para pendatang asin ke negeri Aceh Darussalam di masa kesultanan air Krueng Aceh sangat higienis dan berfunsi juga sebagai obat.” Dalam halaman 91, lagi-lagi Pak Dr. Kamal menyebutkan bahwa “Iskandar Muda mendirikan banyak bangunan dan taman-taman. Ia terkenal sangat peduli pada masalah pelestarian alam dan linkungan. Sungai-sungai sangat jernih dan higienis”.

Akan menjadi kesalahan besar jika berpikir bahwa contoh peradaban air hanya terlihat di istana. Sebutan istana dalam manuskrip berkaitan erat dengan pendekatan yang diberikan para sarjana terhadapnya. Tapi bukan berarti masyarakat umum  tidak memiliki fasilitas peradaban air. Tidak bisa diragukan bahwa setiap unsur unsur relevan dalam kehidupan setiap individu masyrakat sangat bergantungan degan penggunaan air.
Share:

0 #type=(blogger):

Total Pageviews

Popular Posts