Bagaimanapun dahsyatnya fitnah
Dajjal nanti di dunia ini, namun Allah tidak menciptakannya untuk menjadi
makhluk yang hidup abadi. Allah telah mentaqdirkan jadwal dan cara kematian
Dajjal.
Dan sebelum Dajjal mati terbunuh,
Allah telah memilih hamba-hambaNya yang mempunyai keistimewaan iman dan
keteguhan tauhid sehingga mereka berani melawan dan memerangi fitnah Dajjal.
Inilah yang disebut thaifah manshurah (kelompok yang selalu menang).
لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ
مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ حَتَّى
يُقَاتِلَ آخِرُهُمْ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ
Rasulullah SAW bersabda: "Akan
senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berperang di atas kebenaran. Mereka
menang terhadap siapa saja yang menentang mereka, sampai yang terakhir dari
mereka memerangi Al-Masih Ad-Dajjal." (HR Abu Dawud – Shahih)
Bukan sembarang muslim yang bisa
bergabung ke dalam kelompok tersebut. Sebab kelompok itu terdiri dari
muslim-mu’min - muwahhid yang telah berhasil lulus menghadapi berbagai ujian
fitnah sebelum keluarnya fitnah Dajjal. Sehingga merekalah yang pantas
berhadapan dengan fitnah paling dahsyat tersebut saat Dajjal akhirnya keluar.
Thaifah manshurah inilah yang bakal memperoleh kehormatan mendampingi Nabi Isa
bin Maryam berperang bahu-mambahu melawan Dajjal dan kaum yahudi yang menjadi
pasukan inti pendukung Dajjal.
Nabi Muhammad SAW memang
mengeluarkan larangan bagi kaum muslimin pada umumnya untuk mendekati Dajjal
ketika fitnah paling dahsyat itu sudah keluar di tengah umat manusia. Namun
bagi hamba-hamba Allah tertentu yang dipilih menjadi bagian dari thoifah manshurah,
maka mereka justru akan maju untuk melawan dan memerangi Dajjal beserta
pasukannya. Termasuk di antara yang mungkin akan memperoleh pengecualian dari
larangan tersebut adalah Bani Tamim yang Nabi sebut memiliki sifat khusus dalam
kaitan menghadapi fitnah Dajjal. Wallahu a’lam.
لَا أَزَالُ أُحِبُّ
بَنِي تَمِيمٍ بَعْدَ ثَلَاثٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُهَا فِيهِمْ هُمْ أَشَدُّ أُمَّتِي عَلَى الدَّجَّالِ وَكَانَتْ فِيهِمْ
سَبِيَّةٌ عِنْدَ عَائِشَةَ فَقَالَ أَعْتِقِيهَا فَإِنَّهَا مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ
وَجَاءَتْ صَدَقَاتُهُمْ فَقَالَ هَذِهِ صَدَقَاتُ قَوْمٍ أَوْ قَوْمِي
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu
berkata: Saya akan senantiasa mencintai Bani Tamim, karena tiga hal yang pernah
saya dengar dari Rasulullah صلى الله عليه و سلم tentang mereka: Pertama, saya pernah
mendengar Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda: 'Mereka (Bani Tamim) adalah
umatku yang paling gigih melawan Dajjal.' Kedua, ada seorang tawanan perempuan
dari Bani Tamim di rumah Aisyah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Hai Aisyah,
bebaskanlah ia! Karena ia adalah keturunan Ismail.' Ketiga, Rasulullah صلى الله عليه و سلم pernah bersabda ketika ada zakat dari Bani Tamim: 'Ini adalah
zakat kaum kami.' (HR Bukhari – Shahih)
Dan sangat boleh jadi bahwa seorang
lelaki mu’min -yang Dajjal perintahkan untuk digergaji dari ujung kepala
sehingga berpisah antara kedua kakinya- termasuk bagian dari hamba Allah yang
khusus dipilih Allah untuk secara aktif mendatangi Dajjal dalam rangka membuka
mata manusia bahwa Dajjal sebenarnya tidaklah sedahsyat yang mereka kira.
Pantaslah bila mu’min tersebut akhirnya dipuji Nabi Muhammad dengan sabdanya:
هَذَا أَعْظَمُ النَّاسِ
شَهَادَةً عِنْدَ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Rasulullah صلى
الله عليه و سلم bersabda:
"Ini (mu’min) adalah manusia yang paling mulia (mati) syahidnya di sisi
(Allah) Rabb seluruh alam semesta." (HR Muslim –Shahih)
Al-Masih Dajjal -laknatullahu
‘alaihi- merupakan makhluk Allah yang sangat buruk dan akan mati dibunuh oleh
makhluk Allah yang sangat mulia yaitu Al-Masih ‘Isa ‘alaihis-salam.
إِذْ بَعَثَ اللَّهُ
الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيَّ
دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا
طَأْطَأَ رَأْسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ
فَلَا يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلَّا مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِي
حَيْثُ يَنْتَهِي طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ
ثُمَّ يَأْتِي عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمْ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ
عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ
Rasulullah صلى
الله عليه و سلم bersabda:
“Ketika Allah mengutus Al-Masih bin Maryam, maka dia (Isa) turun di dekat
menara putih di wilayah sebelah timur Damaskus dengan mengenakan dua kain yang
dicelup za'faran (warna kuning), dia (‘Isa) meletakkan kedua telapak tangannya
pada sayap-sayap dua malaikat. Ketika dia (‘Isa) menundukkan kepalanya, maka
kepalanya menetaskan air. Ketika dia (‘Isa) mengangkat kepalanya tercucurlah
air bagaikan mutiara yang jernih. Tidak halal bagi seorang kafirpun yang
mencium aromanya (‘Isa) kecuali si kafir itu pasti mati. Dan aroma nafasnya
(‘Isa) dapat tercium sejauh pandangan matanya. ‘Isa bin Maryam mengejar Dajjal
hingga dia (‘Isa) berhasil menangkapnya (Dajjal) di pintu Ludd, lalu dia (‘Isa)
membunuhnya (Dajjal). Selanjutnya Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang
dilindungi Allah dari Dajjal. Kemudian
dia (‘Isa) mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan kepada mereka
tingkatan-tingkatan mereka di surga.” (HR Muslim –Shahih)
Dalam hadits yang lain Nabi Muhammad
menceritakan bahwa sepertiga pasukan Imam Mahdi yang tersisa dari pasukan Islam
yang berperang di dalam al-malhamah (perang besar) melawan pasukan Ruum
(Romawi) akan membebaskan kota Konstantinopel (Istambul). Dan ketika pasukan
itu sedang mengumpulkan ghanimah (harta rampasan perang) tiba-tiba terdengar
hoax (kabar bohong) bahwa fitnah Dajjal telah menimbulkan kekacauan di tengah
keluarga-keluarga mujahidin itu. Maka merekapun bergegas mengkonsolidasi diri
untuk pulang ke basis pertahanan sekaligus negeri asal mereka yaitu Syam. Dan
sesudah mereka tiba di Syam, barulah Dajjal keluar. Selanjutnya ikutilah
kelengkapan ceritanya di dalam hadits berikut:
وَيَفْتَتِحُ الثُّلُثُ
لَا يُفْتَنُونَ أَبَدًا فَيَفْتَتِحُونَ قُسْطَنْطِينِيَّةَ فَبَيْنَمَا هُمْ يَقْتَسِمُونَ
الْغَنَائِمَ قَدْ عَلَّقُوا سُيُوفَهُمْ بِالزَّيْتُونِ إِذْ صَاحَ فِيهِمْ الشَّيْطَانُ
إِنَّ الْمَسِيحَ قَدْ خَلَفَكُمْ فِي أَهْلِيكُمْ فَيَخْرُجُونَ وَذَلِكَ بَاطِلٌ
فَإِذَا جَاءُوا الشَّأْمَ خَرَجَ فَبَيْنَمَا هُمْ يُعِدُّونَ لِلْقِتَالِ يُسَوُّونَ
الصُّفُوفَ إِذْ أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَّهُمْ فَإِذَا رَآهُ عَدُوُّ اللَّهِ ذَابَ كَمَا يَذُوبُ
الْمِلْحُ فِي الْمَاءِ فَلَوْ تَرَكَهُ لَانْذَابَ حَتَّى يَهْلِكَ وَلَكِنْ يَقْتُلُهُ
اللَّهُ بِيَدِهِ فَيُرِيهِمْ دَمَهُ فِي حَرْبَتِهِ
“… Dan sepertiga lagi (dari pasukan
Imam Mahdi) Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan
ditimpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan
kostantinopel. Dan ketika mereka (pasukan ImamMahdi) sedang membagi-bagi harta
rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon
zaitun, tiba-tiba syetan meneriaki mereka 'Sesungguhnya Al-Masih (Dajjal) telah
muncul di tengah-tengah keluarga kalian, ' merekapun berhamburan keluar, dan
ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka (pasukan Al-Mahdi)
mendatangi Syam, barulah dia (Dajjal) muncul. Dan ketika mereka (pasukan
Al-Mahdi) sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapihkan barisan,
tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi ‘Isa bin Maryam صلى الله عليه و سلم, lalu dia (Al-Mahdi) mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah
(Dajjal) melihatnya (‘Isa bin Maryam), niscaya ia akan meleleh sebagaimana
garam yang mencair di dalam air, meskipun seandainya saja dia (‘Isa bin Maryam)
membiarkannya nantinya dia (Dajjal) juga akan meleleh lalu binasa, akan tetapi
Allah menginginkan dia (‘Isa bin Maryam) membunuhnya (Dajjal) dengan tangannya
(‘Isa bin Maryam) lalu (‘Isa bin Maryam) memperlihatkan kepada mereka darahnya
(Dajjal) yang berada di ujung tombaknya
(‘Isa bin Maryam)."(HR Muslim –Shahih)
من المسلمين فيقول
لهم الذين عليهم ما تنتظرون بهذا الطاغية أن تقاتلوه حتى تلحقوا بالله أو يفتح لكم؟
فيأتمرون أن يقاتلوه إذا أصبحوا فيصبحون ومعهم عيسى ابن مريم فيقتل الدجال ويهزم أصحابه
حتى أن الشجر والحجر والمدر يقول يا مؤمن هذا يهودي عندي فاقتله
“Berkatalah seseorang di antara kaum
muslimin yang dikepung oleh pasukan Dajjal: ‘Apa yang kalian tunggu dari
thaghut (Dajjal) ini? Hendaknya kalian membunuhnya (Dajjal) sehingga kalian
bertemu Allah (mati syahid) atau Allah memberikan kemenangan kepada kalian?’
Kemudian mereka bersepakat untuk membunuh Dajjal di waktu pagi dan bersama
mereka ada ‘Isa bin Maryam. Dia (‘Isa bin Maryam) dapat membunuh Dajjal dan
menghabisi balatentaranya, sampai-sampai pohon, batu dan tanah berkata: ‘Hai
orang beriman, ini ada orang yahudi di sisiku, bunuhlah dia!’” (HR Al-Hakim –
Shahih)
‘Isa bin Maryam membunuh Dajjal.
Sementara itu pasukan Islam dipimpin Imam Mahdi memerangi pasukan inti pendukung
Dajjal, yaitu 70.000 kaum yahudi. Perang itu benar-benar merepresentasikan
perang antara pasukan kebenaran (pasukan Islam pimpinan Imam Mahdi beserta Isa
bin Maryam) melawan pasukan kebatilan (pasukan yahudi pimpinan Dajjal) sehingga
pohon, batu dan tanahpun ikut berfihak kepada pasukan Islam memberitahu
persembunyian tentara yahudi yang ada di sisinya dan di belakangnya, kecuali
pohon Gharqad yang Nabi sebut sebagai pohon kaum yahudi.
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ
حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى
يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ
أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ
فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ
Dari Abu Hurairah, Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda: "Kiamat tidak akan terjadi hingga kaum muslimin
memerangi kaum yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka hingga orang yahudi
bersembunyi di balik batu dan pohon. Batu atau pohon berkata, ‘Hai Muslim, hai
hamba Allah, ini ada orang yahudi di belakangku. Kemarilah, bunuhlah dia,’
kecuali pohon gharqad, karena sungguh dia adalah pohon yahudi'." (HR
Muslim – Shahih)
Wallahu a’lam bish-shawwaab.
Sumber : http://www.reportaseterkini.com









0 #type=(blogger):
Posting Komentar